Shorinji Kempo (少林寺拳法) yakni salah satu dari seni bela diri yang berasal dari Jepang. Di Indonesia biasa disebut dengan Kempo saja. Shorinji Kempo diciptakan oleh Doshin So (å®— é“臣) pada tahun 1947 sebagai sistem training dan pengembangan diri (è¡Œ: gyo atau disiplin dalam bahasa jepang). Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho = hutan, rin = bambu, ji = kuil, ken = hukum dan kempo bermakna "jalan hidup".
Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, tenjiku nara no kaku, atau ekkin gyo) yakni Bodhidharma (leluhur Zen) ke Cina 1500 tahun yang kemudian sesudah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang benar dan mengakhiri perjalanannya di Vihara_Shaolin Kuil Shaolin Songshan yang sekarang dikenal sebagai Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan bermacam-macam seni bela diri yang tersebar ke seluruh daratan Cina.
Pada tahun 1928, Kaiso melaksanakan perjalanan ke Cina dengan tujuan yang kuat, dan ia mempelajari teknik-teknik esoterik dari aneka macam guru yang ia temui sehubungan dengan â€pekerjaannya yang tidak biasaâ€.
Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di tempat timur maritim Cina, Kaiso mengumpulkan belum dewasa muda dengan tujuan yang baik dengan menanamkan dogma diri, keberanian dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk kebangkitan tanah airnya.
Kembali dari Cina, Kaiso mendapat kacaunya Jepang alasannya yakni kekalahan Perang. Nilai moralitas dan kemanusiaan telah hilang, masyarakat Jepang saling bermusuhan alasannya yakni ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum. Dalam masyarakatnya ini, lebih banyak didominasi besar belum dewasa muda dan remaja tidak mempunyai cita-cita akan masa depan.
Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknik teknik yang telah ia pelajari selama berada di Cina, dengan menerapkan sentuhan kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang gres yang sanggup dinikmati para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasehat mengenai pandangan hidupnya dan mengenai dunia. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan membuatkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang tenang baik secara bahan dan spiritual.
Pada bulan Oktober 1947, di kampung halamannya di Tadotsu,Daerah Kagawa, Kaiso mengatur dan menyusun teknik-teknik yang ia pelajari selama berada di Cina, yang ditambah dengan sentuhan kreatifnya sendiri, dan dengan menamakan sistem tersebut Shorinji Kempo . Tahun berikutnya, Kaiso secara bersamaan membentuk Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai dan Komanji Kyodan, dan pada bulan Desember 1951, a membentuk Kongo Zen Sohonzan Shorinji. Pada tahun 1956, Kaiso membentuk Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang), dan pada tahun 1957, Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei (Federasi Shorinji Kempo Jepang). Kemudian, pada tahun 1963, ia membentuk organisasi Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo Jepang), yang secara khusus menerapkan perjuangan untuk training bagi orang-orang muda.
Pada tahun 1980, Kaiso sesudah menghabiskan 33 tahun semenjak membuat Shorinji Kempo mengajak sejumlah besar belum dewasa muda untuk menguatkan badan dan pikiran melalui pendekatan ken zen ichinyo dalam latihan. Namun, pada tangga 12 Mei 1980, Kaiso meninggal dunia alasannya yakni serangan jantung.
Kini, berkat Shike Doshin So II, Yuuki So yang mengemban misi Kaiso, Shorinji Kempo tetap berkembang.
No comments:
Post a Comment